Manusia dan Cinta Kasih
Dalam
perjalanan hidup manusia, tidak akan pernah lepas dari yang namanya cinta.
Cinta akan selalu ada dalam suatu dimensi yang namanya manusia. Manusia dicipta
dengan penuh cinta, dan tanpa cinta manusia tak akan lahir. Manusia diciptakan
di jagad bumi mengembangan cinta dari tuhan sebagai khalifah di muka bumi. Pada
dasarnya manusia diciptakan dengan rasa cinta dan kasih. Cinta dan kasih ini
pada hakikatnya saling berkaitan dan tidak dapat dipisahkan. Cinta itu pada
dasarnya tidak boleh berlebihan, karena jika kita terlalu cinta maka akibat
yang ditimbulkan tidaklah baik. jika kita cinta terhadap sesorang janganlah
berlebihan supaya tidak berdampak buruk di kemudian harinya. Seperti rasa sakit
hati yang mendalam dan pada akhirnya menimbulkan rasa benci terhadap orang
tersebut. Karena pada dasarnya cinta yang berlebihan itu harusnya kita
tunjukkan hanya kepada Sang Khaliq, Allah swt. sebab Dialah yang menciptakan
kita dan menakdirkan apa yang sudah sepatutnya kita terima semasa kita di dunia
Cinta Kasih
Cinta Kasih
Menurut kamus umum bahasa Indonesia,
cinta adalah rasa sangat suka kepada ataupun rasa sangat kasih atau sangat
tertarik hatinya. Sedangkan kasih artinya perasaan sayang atau cinta kepada
atau menaruh belas kasihan. Dengan demikian arti cinta kasih hampir bersamaan,
sehingga kata kasih memperkuat rasa cinta.
Walaupun cinta kasih mengandung arti hampir bersamaan, namun terdapat perbedaan juga antara keduanya, cinta lebih mengandung pengertian mendalamnya rasa, sedangkan kasih lebih keluarnya; dengan kata lain bersumber dari cinta yang mendalam itulah kasih dapat diwujudkan secara nyata.
Cinta memegang peranan penting dalam kehidupan manusia, sebab cinta merupakan landasan dalam kehidupan perkawinan, pembentukan keluarga dan pemeliharaan anak, hubungan yang erat di masyarakat dan hubungan manusiawi yang akrab. Demikian pula cinta adalah pengikat yang kokoh antara manusia dengan Tuhannya sehingga manusia menyembah Tuhan dengan ikhlas mengikuti perintah-Nya dan berpegang teguh pada syariat-Nya.
Walaupun cinta kasih mengandung arti hampir bersamaan, namun terdapat perbedaan juga antara keduanya, cinta lebih mengandung pengertian mendalamnya rasa, sedangkan kasih lebih keluarnya; dengan kata lain bersumber dari cinta yang mendalam itulah kasih dapat diwujudkan secara nyata.
Cinta memegang peranan penting dalam kehidupan manusia, sebab cinta merupakan landasan dalam kehidupan perkawinan, pembentukan keluarga dan pemeliharaan anak, hubungan yang erat di masyarakat dan hubungan manusiawi yang akrab. Demikian pula cinta adalah pengikat yang kokoh antara manusia dengan Tuhannya sehingga manusia menyembah Tuhan dengan ikhlas mengikuti perintah-Nya dan berpegang teguh pada syariat-Nya.
Ungkapan cinta mungkin digunakan untuk meluapkan perasaan seperti berikut:
- Perasaan terhadap keluarga
- Perasaan terhadap teman-teman, atau philia
- Perasaan yang romantis atau juga disebut asmara
- Perasaan yang hanya merupakan kemahuan, keinginan hawa nafsu atau cinta eros
- Perasaan sesama atau juga disebut kasih sayang atau agape
- Perasaan tentang atau terhadap dirinya sendiri, yang disebut narsisisme
- Perasaan terhadap sebuah konsep tertentu
- Perasaan terhadap negaranya atau patriotisme
- Perasaan terhadap bangsa atau nasionalisme
Cinta Menurut Ajaran Agama
Dalam kehidupan manusia, cinta
menampakan diri dalam berbagai bentuk kadang-kadang seseorang mencintai dirinya
sendiri, kadang-kadang mencintai orang lain atau juga istri dan anaknya,
hartanya, atau Allah dan Rasulnya,berbagai bentuk cinta ini bisa kita dapatkan
dalam kitab suci Al-Qur`an.
Ø Cinta Diri
Cinta ini erat kaitannya dengan dorongan menjaga diri, manusia senang untuk tetap hidup, mengembangkan potensi dirinya, dan mengaktualisasikan diri. Ia mencintai segala sesuatu yang mendatangkan kebaikan pada dirinya. Sebaliknya ia akan membenci segala sesuatu yang menghalanginya untuk hidup, berkembang dan mengaktualisasikan diri, Ia juga membenci segala sesuatu yang mendatangkan rasa sakit, penyakit, dan mara bahaya. Melalui ucapan Nabi Muhammd SAW : bahwa seandainya beliau mengetahui hal-hal gaib, tentu beliau akan memperbanyak hal-hal yang baik bagi dirinya dan menjauhkan dirinya dari segala keburukan. (QS, al-"Adiyat, 100:8)
Cinta ini erat kaitannya dengan dorongan menjaga diri, manusia senang untuk tetap hidup, mengembangkan potensi dirinya, dan mengaktualisasikan diri. Ia mencintai segala sesuatu yang mendatangkan kebaikan pada dirinya. Sebaliknya ia akan membenci segala sesuatu yang menghalanginya untuk hidup, berkembang dan mengaktualisasikan diri, Ia juga membenci segala sesuatu yang mendatangkan rasa sakit, penyakit, dan mara bahaya. Melalui ucapan Nabi Muhammd SAW : bahwa seandainya beliau mengetahui hal-hal gaib, tentu beliau akan memperbanyak hal-hal yang baik bagi dirinya dan menjauhkan dirinya dari segala keburukan. (QS, al-"Adiyat, 100:8)
Ø Cinta Kepada Sesama
Manusia ( Hablumminannas )
Agar manusia dapat hidup dengan keserasian dan keharmonisan dengan manusia lainnya tidak boleh tidak ia harus membatasi cintanya pada diri sendiri dan egoismenya. Hendaknya ia menyeimbangkan cintanya itu dengan cinta dan kasih sayang pada orang-orang lain, bekerja sama dengan memberi bantuan kepada orang lain. Oleh karena itu, Alloh ketika memberi isyarat tentang kecintaan manusia pada dirinya sendiri, seperti yang tampak pada keluh kesahnya apabila ia tertimpa kesusahan dan usahanya yang terus menerus untuk memperoleh kebaikan serta kebakhilannya dalam memberikan sebagian karunia yang diperolehnya, setelah itu Allah langsung memberi pujian kepada orang-orang yang berusaha untuk tidak berlebih-lebihan dalam cintanya kepada diri sendiri dan melepaskan diri dari gejala-gejala itu adalah dengan melalui iman menegakan shalat, memberikan zakat, bersedekah kepada orang-orang miskin dan tak punya, dan menjauhi segala larangan Allah. Keimanan yang demikian ini akan bisa menyeimbangkan antara cintanya kepada diri sendiri dan cintanya kepada orang lain. Dengan demikian akan bisa merealisasikan kebaikan individu dan masyarakat.
Agar manusia dapat hidup dengan keserasian dan keharmonisan dengan manusia lainnya tidak boleh tidak ia harus membatasi cintanya pada diri sendiri dan egoismenya. Hendaknya ia menyeimbangkan cintanya itu dengan cinta dan kasih sayang pada orang-orang lain, bekerja sama dengan memberi bantuan kepada orang lain. Oleh karena itu, Alloh ketika memberi isyarat tentang kecintaan manusia pada dirinya sendiri, seperti yang tampak pada keluh kesahnya apabila ia tertimpa kesusahan dan usahanya yang terus menerus untuk memperoleh kebaikan serta kebakhilannya dalam memberikan sebagian karunia yang diperolehnya, setelah itu Allah langsung memberi pujian kepada orang-orang yang berusaha untuk tidak berlebih-lebihan dalam cintanya kepada diri sendiri dan melepaskan diri dari gejala-gejala itu adalah dengan melalui iman menegakan shalat, memberikan zakat, bersedekah kepada orang-orang miskin dan tak punya, dan menjauhi segala larangan Allah. Keimanan yang demikian ini akan bisa menyeimbangkan antara cintanya kepada diri sendiri dan cintanya kepada orang lain. Dengan demikian akan bisa merealisasikan kebaikan individu dan masyarakat.
Ø Cinta Seksual
Cinta erat kaitannya dengan dorongan seksual sebab yang bekerja dalam melestarikan kasih sayang, keserasian, dan kerja sama antara suami dan istri, ia merupakan faktor yang primer bagi kelangsungan hidup keluarga dan diantara tanda-tanda kekuasaannya ialah dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tentram kepadanya, dan dijadikannya di antaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi yang berpikir. (QS, Ar-Rum, 30:21)
Cinta erat kaitannya dengan dorongan seksual sebab yang bekerja dalam melestarikan kasih sayang, keserasian, dan kerja sama antara suami dan istri, ia merupakan faktor yang primer bagi kelangsungan hidup keluarga dan diantara tanda-tanda kekuasaannya ialah dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tentram kepadanya, dan dijadikannya di antaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi yang berpikir. (QS, Ar-Rum, 30:21)
Ø Cinta Kepada Allah ( HablumminAllah )
Puncak cinta manusia, yang paling bening, jernih dan spiritual ialah cintanya kepada Allah dan kerinduannya kepada-Nya. Tidak hanya dalam shalat, pujian, dan doanya saja, tetapi juga dalam semua tindakan dan tingkah lakunya. Semua tingkah laku dan tindakannya ditujukan kepada Allah, mengharapkan penerimaan dan ridho-Nya : “Katakan1ah: Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu. Allah maha pengampun lagi maha penyayang” (QS, Mi Imran, 3:31).
Cinta yang ikhlas seorang manusia kepada Allah akan membuat cinta itu menjadi kekuatan pendorong yang mengarahkannya dalam kehidupannya dan menundukkan semua bentuk kecintaan lainnya. Sebab dalam pandangannya semua wujud yang ada di sekelilingnya mempunyai manifestasi dari Tuhannya yang membangkitkan kerinduan-kerinduan spiritualnya dan harapan kalbunya.
Puncak cinta manusia, yang paling bening, jernih dan spiritual ialah cintanya kepada Allah dan kerinduannya kepada-Nya. Tidak hanya dalam shalat, pujian, dan doanya saja, tetapi juga dalam semua tindakan dan tingkah lakunya. Semua tingkah laku dan tindakannya ditujukan kepada Allah, mengharapkan penerimaan dan ridho-Nya : “Katakan1ah: Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu. Allah maha pengampun lagi maha penyayang” (QS, Mi Imran, 3:31).
Cinta yang ikhlas seorang manusia kepada Allah akan membuat cinta itu menjadi kekuatan pendorong yang mengarahkannya dalam kehidupannya dan menundukkan semua bentuk kecintaan lainnya. Sebab dalam pandangannya semua wujud yang ada di sekelilingnya mempunyai manifestasi dari Tuhannya yang membangkitkan kerinduan-kerinduan spiritualnya dan harapan kalbunya.
Ø Cinta kepada Rasul
Cinta kepada rasul, yang diutus Allah sebagai rahmah bagi seluruh alam semesta, menduduki peringkat ke dua setelah cinta kepada Allah. Ini karena Rasul merupakan ideal sempurna bagi manusia baik dalam tingkah laku, moral, maupun berbagal sifat luhur lainnya.
Seorang mukmin yang benar-benar beriman dengan sepenuh hati akan mencintai Rasulullah yang telah menanggung derita dakwah Islam, berjuang dengan penuh segala kesulitan sehingga Islam tersebar di seluruh penjuru dunia. dan membawa kemanusiaan dan kekelaman kesesatan menuju cahaya petunjuk.
Cinta kepada rasul, yang diutus Allah sebagai rahmah bagi seluruh alam semesta, menduduki peringkat ke dua setelah cinta kepada Allah. Ini karena Rasul merupakan ideal sempurna bagi manusia baik dalam tingkah laku, moral, maupun berbagal sifat luhur lainnya.
Seorang mukmin yang benar-benar beriman dengan sepenuh hati akan mencintai Rasulullah yang telah menanggung derita dakwah Islam, berjuang dengan penuh segala kesulitan sehingga Islam tersebar di seluruh penjuru dunia. dan membawa kemanusiaan dan kekelaman kesesatan menuju cahaya petunjuk.
Kasih Sayang
Pengertian kasih sayang menurut kamus umum bahasa Indonesia
adalah perasaan sayang, perasaan cinta atau perasaan suka kepada seseorang. Dalam
kehidupan berumah tangga kasih sayang merupakan kunci kebahagiaan. Kasih sayang
ini merupakan pertumbuhan dari cinta. Percintaan muda-mudi (pria-wanita) bila
diakhiri dengan perkawinan, maka di dalarn berumah tangga keluarga muda itu
bukan lagi bercinta-cintaan, tetapi sudah bersifat kasih mengasihi atau saling
menumpahkan kasih sayang.
Dalam kasih sayang sadar atau tidak sadar dari masing-masing pihak dituntut tanggung jawab, pengorbanan, kejujuran, saling percaya. saling pengertian, saling terbuka, sehingga keduanya merupakan kesatuan yang bulat dan utuh. Bila salah satu unsur kasih sayang hilang, misalnya unsur tanggung jawab, maka retaklah keutuhan rumah tangga itu. Kasih sayang yang tidak disertai kejujuran, terancamlah kebahagiaan rumah tangga itu.
Yang dapat merasakan kasih sayang bukan hanya suami atau istri atau anak-anak yang
telah dewasa, melainkan bayi yang masih merah pun telah dapat merasakan kasih sayang dari ayah dan ibunya. Bayi yang masih merah telah dapat mengenal suara atau sentuhan tangan ayah ibunya. Bagaimana sikap ibunya memegang/menggendong telah dikenalnya. Hal ini karena sang bayi telah mempunyai kepribadian.
Kasih sayang, dasar komunikasi dalam suatu keluarga. Komunikasi antara anak dan orang tua, pada prinsipnya anak terlahir dan terbentuk sebagal hasil curahan kasih sayang orang tuanya. Pengembangan watak anak dan selanjutnya tak boleh lepas dari kasih sayang dan perhatian orang tua. Suatu hubungan yang harmonis akan terjadi bila hal itu terjadi secara timbal balik antara orang tua dan anak.
Suatu kasus yang sering terjadi, yang menyebabkan seseorang menjadi morffinis, keberandalan remaja, frustrasi dan sebaginya, di mana semuanya dilatarbelakangi kurangnya perhatian dan kasih sayang dalam kehidupan keluarganya.
Dalam kasih sayang sadar atau tidak sadar dari masing-masing pihak dituntut tanggung jawab, pengorbanan, kejujuran, saling percaya. saling pengertian, saling terbuka, sehingga keduanya merupakan kesatuan yang bulat dan utuh. Bila salah satu unsur kasih sayang hilang, misalnya unsur tanggung jawab, maka retaklah keutuhan rumah tangga itu. Kasih sayang yang tidak disertai kejujuran, terancamlah kebahagiaan rumah tangga itu.
Yang dapat merasakan kasih sayang bukan hanya suami atau istri atau anak-anak yang
telah dewasa, melainkan bayi yang masih merah pun telah dapat merasakan kasih sayang dari ayah dan ibunya. Bayi yang masih merah telah dapat mengenal suara atau sentuhan tangan ayah ibunya. Bagaimana sikap ibunya memegang/menggendong telah dikenalnya. Hal ini karena sang bayi telah mempunyai kepribadian.
Kasih sayang, dasar komunikasi dalam suatu keluarga. Komunikasi antara anak dan orang tua, pada prinsipnya anak terlahir dan terbentuk sebagal hasil curahan kasih sayang orang tuanya. Pengembangan watak anak dan selanjutnya tak boleh lepas dari kasih sayang dan perhatian orang tua. Suatu hubungan yang harmonis akan terjadi bila hal itu terjadi secara timbal balik antara orang tua dan anak.
Suatu kasus yang sering terjadi, yang menyebabkan seseorang menjadi morffinis, keberandalan remaja, frustrasi dan sebaginya, di mana semuanya dilatarbelakangi kurangnya perhatian dan kasih sayang dalam kehidupan keluarganya.
Kemesraan
Kemesraan berasal dari kata dasar mesra, yang artinya
perasaan simpati yang akrab.kemesraan ialah hubungan yang akrab baik antara
pria dan wanita yang sedang dimabuk asmara maupun yang sudah berumah tangga.
Kemesraan pada dasarnya merupakan perwujudan kasih sayang yang mendalam.
Filusuf Rusia dalam bukunya makna kasih mengatakan “jika seorang pemuda jatuh
cinta pada seorang gadis secara serius, ia terlempar keluar dari cinta diri, Ia
mulai hidup untuk orang lain”. Pernyataan ini dijabarkan secara indah oleh
William Shakespeare dalam kisah “Romeo dan Juliet”, bila di Indonesia kisah”
Roro Mendut dan Prono Citro”
Pemujaan
Pemujaan
Pemujaan adalah salah satu manifestasi cinta manusia kepada
Tuhannya yang diwujudkan dalam bentuk komunikasi ritual. Kecintaan manusia
kepada Tuhan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia.Hal ini ialah karena
pemujaan kepada Tuhan adalah inti , nilai dan makna kehidupan yang sebenarnya. Cinta
kepada Rasul, yang diutus Allah sebagai rahmah bagi seluruh alam
semesta,menduduki peringkat kedua setelah cinta kepada Allah. Ini karena Rasul
merupakan ideal sempurna bagi manusia baik dalam tingkah laku, moral, maupun
berbagai sifat luhur lainnya. Seorang mukmin yang benar-benar beriman dengan
sepenuh hati akan mencintai Rasulullah yang menanggung derita dakwah Islam,
berjuang dengan penuh segala kesulitan sehingga Islam tersebar di seluruh
penjuru dunia, dan membawa kemanusiaan dari kekelaman, kesesatan menuju cahaya
petunjuk.
Belas Kasihan
Belas Kasihan
Dalam cinta sesama ini dipergunakan istilah belas kasih,
karena cinta disini bukan karena cakapnya, kayanya, cantiknya, pandainya,
melainkan karena penderitaanya. Penderitaan ini mengandung arti luas. Mungkin tua,
sakit-sakitan, yatim piatu, penyakit yang dideritanya,dan sebagainya. Perbuatan
atau sifat menaruh belas kasihan adalah orang yang berakhlak, manusia mempunyai
potensi untuk berbelas kasihan. Masalahnya sanggupkah ia menggugah potensi
belas kasihnya itu. Bila orang itu tergugah hatinya maka berarti orang berbudi
dan terpujilah oleh Allah.
Pertemuan antara dua orang dapat membangkitkan rasa cinta. Pertemuan yang
merupakan kontak antara dua orang ialah “Aku” dan “Engkau”, yang saling membuka
hati melalui gerak dan kata. Dalam pertemuan terjadi saling membuka hati,
terbuka dan yang paling penting kejujuran. Hubungan antara dua orang memuncak
dalam hubungan cinta. Asal mula hubungan cinta itu adalah anugerah dari Tuhan.
Syarat cinta ialah kerendahan hati orang
yanng memanggil, kesediaan pada orang yang dipanggil. Dalam unsur cinta
individualitas masih tetap ada, hanya ditutupi dengan berbagai pengorbanan,
tetapi demi cinta pula. Cinta tidak dapat diukur secara objektif. Bahkan lebih
sulit sekali untuk mengetahuinya.
Akan tetapi suatu saat cinta dapat putus secara mendadak karena adanya
pengkhianatan terhadap pasangan dalam cinta. Bila yang dicintai tidak cocok
dengan gambaran semula tentang dia, ia tetap dapat dicintai. Tetapi kemungkinan
adanya pelaku ketiga dalam sebuah pasangan tersebut. Ini merupakan kritik dan
kewaspadaan terhadap cinta . untuk lebih waspada, perlu dikaji konsep cinta
dalam ajaran agama.
Sumber :
http://abdirachmadi.blogspot.com/2012/03/hubungan-manusia-dan-cinta-kasih.html
http://dofadroid.blogspot.com/2012/04/ibd-manusia-dan-cinta-kasih.html
http://abdirachmadi.blogspot.com/2012/03/hubungan-manusia-dan-cinta-kasih.html
http://dofadroid.blogspot.com/2012/04/ibd-manusia-dan-cinta-kasih.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar