Sabtu, 02 Mei 2015

Review Tentang Penulisan Ilmiah

Review P.I

Tema penulisan saya tentang pembuatan web pengobatan alternatif, kenapa saya memilih tema tersebut? karena berhubungan dengan tempat saya bekerja sebagai freelance. Tujuan saya adalah untuk memudahkan akses serta mobilisasi pasien agar dapat daftar dengan mudah, efektif dan efisien. Jika ada pasien yang ingin mendaftar tidak perlu datang langsung pagi-pagi buta pukul 03.00 WIB tiap minggu nya untuk mendapatkan nomer antrian yang relatif rendah. Tujuannya lainnya agar tidak terjadi percaloan di tempat saya bekerja dan memudahkan akses bagi pasien yang berdomisili jauh dari tempat parktek pengobatan alternatif tersebut,

Konsep saya jelas untuk pasien lebih mudah dan pratkis dalam mendaftarkan diri lalu mendapatkan nomer antrian. Dalam web yang saya buat pasien juga mendapatkan informasi tentang pengobatan alternatif tersebut, lalu pasien jika ingin mendaftar harap membaca terlebih dahulu panduan pelanggan yang terletak di home web itu. Jika sudah memahaminya pasien harap isi kan form pendaftaran sesuai denga biodata masing-masing dengan benar. Kemudia klik "submit" lalu pasien akan mendapatkan nomer urut yang sesuai dengan waktu anda melakukan pendaftaran online tersebut. Demikianlah review penulisan ilmiah dari saya, kurang lebihnya mohon maaf.

Hafalan Sholat Delisa

Review Novel Hafalan Salat Delisa

Novel satu ini mengangkat kisah seorang anak perempuan yang baru berusia 6 tahun. Bocah perempuan tersebut bernama Delisa. Dia merupakan anak bungsu di keluarganya. Delisa mempunyai kakak, di antaranya adalah Cut Fatimah, Cut Zahra dan juga Cut Aisyah. Keluarga Delisa berdomisili di Lhok Nga, Nanggroe Aceh Darussalam. Delisa hanya tinggal bersama Ibu dan Saudara-saudara perempuannya, sebab Ayahnya bekerja sebagai teknisi kapal yang berbulan-bulan singgah di kapal yang sedang berlayar.  Walaupun tanpa ayahnya, Delisa tetap menjalani hari-harinya dengan bahagia. Suatu hari Delisa mendapat tugas dari sekolahnya. Tugas tersebut ialah menghafal bacaan sholat. Delisa giat sekali menghafal bacaan-bacaan sholat. Terlebih ibu nya menjanjikan dia hadiah jika ia berhasil menghafal bacaan sholat dengan baik dan benar. Hadiahnya yang membuat Delisa semangat adalah kalung emas.

Tepat pada 26 Desember 2004, Delisa dan semua teman kelasnya dijadwalkan mempraktekkan hafalan sholat yang telah mereka hafalkan kurun waktu beberapa hari. Saat tiba giliran Delisa, sembari mengucapkan bacaan sholat, tiba-tiba bumi bergetar dengan gemuruh yang keras. Semuanya tampak sangat kacau, reruntuhan bangunan pun terjadi warga yang sedang menyaksikan berhamburan menvari tempat yang aman untuk berlindung. Namun Delisa tidak menggubrisnya dan tetap melanjutkan hafalan bacaan sholatnya yang sedang ia pratekkan.  Tiba-tiba air laut mulai naik ke daratan dengan ganasnya. Air laut serta ombaknya yang menjulang tinggi ke angkasa bagai tangan raksasa yang dapat merengkuh segalanya yang ada dihadapannya. Bencana tersebut adalah gempa dahsyat yang diserati gelombang Tsunami. Kurang lebih 20.000 orang yang meninggal akibat bencana ini. Termasuk di dalamnya Ibu dan Saudara perempuan Delisa. 

Delisa sendiri selamat. Dia tersangkut di semak belukar. Siku kanan bocah tersebut patah dan kakinya bagian kanannya terjepit di bebatuan. Setelah 6 hari terjebak di tempat terebur, Delisa kemudian ditemukan oleh seorang prajurit relawan bernama Smith. Ayahnya yang telah mengetahui bencana tersebut tak bisa menemukan Delisa karena sinyal telepon pun hancur dan terputus. Namun usaha keras Ayahnya untuk menemukan buah hatinya berbuah hasil yang manis. Delisa masih dengan keceriaannya, termasuk saat kaki kanan Delisa harus diamputasi, semuanya tak membuat dia jadi pemurung. Delisa bersama Ayahnya menjalani hidupnya. menata dari nol lagi. Sungguh disayangkan jasad Ummi serta sodara perempuannya belum berhasil ditemukan.

Suatu hari Delisa melihat ada sebuah pantulan cahaya yang menyilaukan penglihatannya, karena penasaran, Delisa pun mendekat, tak disangka, cahaya tersebut merupakan pantulan kalung dengan huruf D. Kalung tersebut berada dalam pegangan seseorang. Ibu Delisa sendiri. 

Kisah dan alur cerita novel ini sangat dalam makna nya, memotivasi dan mempunyai nilai moral yang tinggi. Dapat kita jadikkan contoh kepada anggota keluarga kita

Kategori                        : Novel Indonesia
Penulis                          : Tere Liye
Penerbit                         : Republika
Tahun Pertama Terbit   : 2007 
Jumlah Halaman           : 248